Karakteristik Facade Bangunan Rumah Toko di Kawasan Pecinan

  • Puspito Harimurti Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
  • Erwin Rizal Hamzah Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
  • Muhamad Radhi Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
Keywords: Rumah Toko (RUKO), Kawasan Pecinan, Karakteristik

Abstract

Kota Pontianak adalah salah satu kota perdagangan di Kalimantan Barat yang memiliki kawasan Pecinan yang juga menjadi pusat perdagangan dan jasa. Sejarah lahirnya kawasan pecinan di kota Pontianak tidak dapat dilepaskan dari peran pemerintah kolonial Belanda di wilayah Kalimantan Barat (1800 – 1940-an). Kawasan Pecinan di Kota Pontianak, dimasa lalu tumbuh dan berkembang di sepanjang koridor jalan Tanjungpura sesuai dengan arahan penataan ruang oleh pemerintah kolonial Belanda. Wilayah ini merupakan lokasi yang strategis karena merupakan wilayah pelayaran dan perdagangan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan inventarisasi dan identifikasi karakteristik khas bangunan Rumah Toko (RUKO) di kawasan Pecinan Jalan Tanjungpura Kota Pontianak, serta melakukan identifikasi pola perubahan tampilan facade bangunan Kolonial di Kota Pontianak melalui kajian tipologi bangunan gedung serta pola perubahan tampilan facade-nya. Penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik-kualitatif dan pendekatan deskriptif-kualitatif terhadap tipologi elemen facade bangunan Ruko. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa Tipe Pintu yang dominan digunakan untuk aktivitas perdagangan adalah pintu rolling door (51%), dan untuk aktivitas hunian tempat tinggal (umumnya berada di lantai 2 dan 3) adalah pintu kayu polos (23%), Tipe jendela yang banyak digunakan pada bangunan Ruko adalah tipe jendela kaca polos dengan lis dan kusen kayu (47%), Tipe material dinding yang banyak digunakan adalah tipe dinding tembok warna krem muda/orange/biru/hijau/putih yang mencapai 85%, Sementara Tipe peletakkan penanda (signage) sebagian besar penanda diletakkan pada bagian muka lantai 2/lantai 3 atau mencapai 45%. Selain itu sebagian besar bangunan Ruko menggunakan bentuk atap pelana atau mencapai 37% (23 dari 63 Unit Bangunan). Seluruh bangunan Ruko memiliki pembayangan yang tercipta oleh selubung arcade (100% atau 186 dari 186 unit Ruko), sementara hanya 7 unit Ruko yang memanfaatkan pembayangan yang berasal dari balkon (4%).

Published
2018-06-01
Section
Articles