Identifikasi Arsitektur Vernacular Rumah Tinggal Suku Melayu Pontianak Ditinjau dari Sistem Physical (Fisik) dalam Teori N. J. Habraken

  • Wahyudin Ciptadi Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
  • Erwin Rizal Hamzah Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
Keywords: Arsitektur Vernacular, Rumah Tinggal, Suku Melayu Pontianak, Sistem Fisik

Abstract

Arsitektur vernakular di setiap daerah memiliki kekhasan dalam konstruksi bangunannya. Sebagai contoh arsitektur vernacular rumah tinggal suku Melayu di Pontianak, Kalimantan Barat yang kaya akan nilai vernakularisme. Rumah tinggal suku Melayu Pontianak merupakan bangunan yang menggunakan bahan material konstruksi dari kayu Belian mulai dari pondasi, lantai, rangka, sampai atap. Antara satu bagian dengan bagian lain dalam rumah tinggal suku Melayu Pontianak tidak dapat dipisahkan, karena satu komponen bagian rumah tinggal menjadi komponen bagian lain dari bangunan. Keseluruhan bagian rumah tinggal menjadi kesatuan secara sistem, yang saling terkait dan berhubungan. N. J. Habraken (1978) mempertegas peryataan ini dengan menyatakan bahwa arsitektur merupakan suatu kesatuan sistem yang terdiri atas Spatial System, Physical System, dan Stylistic System. Sistem physical (fisik) meliputi aspek struktur dan konstruksi dari elemen atas (kepala), elemen tengah (badan), dan elemen bawah (kaki) di rumah tinggal suku Melayu Pontianak. Dalam Penelitian Terapan ini yang menjadi obyek penelitiannya adalah rumah tinggal Suku Melayu Pontianak yaitu terbagi atas tipe Potong Kawat, tipe Potong Godang, dan tipe Potong Limas. Dalam penelitian terapan ini bertujuan mengidentifikasi Sistem Physical (Fisik) yang terbentuk di rumah tinggal Suku Melayu Pontianak di kota Pontianak. Penelitian terapan ini menggunakan pendekatan metode rasionalistik-kualitatif dengan mengambil beberapa sampel penelitian dari populasi rumah tinggal Suku Melayu Pontianak yang masih ada dan masih bertahan sampai saat ini. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahapan proses pelaksanaan yaitu: tahap pengumpulan data (observasi awal, observasi lanjutan, dan wawancara) dan tahap analisis data serta pembahasan hasil penelitian. Hasil dari penelitian terapan ini menghasilkan dokumentasi 30 gambar (blue print) rumah tinggal Suku Melayu Pontianak di  3 (tiga) zona komunalitas yang tersebar di kota Pontianak, Kalimantan Barat meliputi : Zona A (Kampung Arab, Kampung Bugis, Kampung Tanjung Hilir), Zona B (Kampung Dalam, Kampung Tambelan Sampit), dan Zona C (Kampung Kamboja, Kampung Bansir) dan 3 (tiga) model temuan identifikasi sistem physical (fisik) terbentuk di rumah tinggal didapatkan dari proses analisis sampel penelitian dengan memperhatikan variabel penelitian meliputi aspek elemen atas (kepala), elemen tengah (badan), dan elemen bawah (kaki) di rumah tinggal suku Melayu Pontianak.

Published
2019-12-16
Section
Articles