Pengamatan Teknik Pengoperasian Alat Tangkap Rawai Tuna (Tuna Long Line) di KM.Mutiara 26 Perairan Samudera Hindia
Abstrak
Rawai tuna (tuna long line) merupakan alat penangkapan ikan yang umum digunakan oleh nelayan, khususnya di Benoa, Bali, untuk menangkap ikan pelagis besar, terutama tuna, di laut lepas dalam waktu yang relatif lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi teknik pengoperasian alat tangkap rawai tuna serta mengamati proses penanganan ikan hasil tangkapan pada KM. Mutiara 26. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian alat tangkap long line pada KM. Mutiara 26 melibatkan tahapan persiapan, diikuti dengan tiga fase pengoperasian, yaitu setting, soak time, dan hauling. Pengoperasian dilakukan di Samudera Hindia pada koordinat 30° – 32° Lintang Selatan dan 103° Bujur Timur. KM. Mutiara 26 adalah kapal berbobot 122 GT dengan bahan fiberglass, dilengkapi mesin utama Cummins berdaya 671 KW, dan memiliki 11 palka berpendingin. Kapal ini beroperasi selama dua bulan. Ikan utama yang tertangkap adalah tuna sirip biru (Thunnus maccoyii) sebanyak 242 ekor, sedangkan hasil tangkapan terendah adalah albakor (Thunnus alalunga) sebanyak 24 ekor. Penanganan ikan dilakukan melalui empat tahap dan penyimpanan hasil tangkapan dilakukan dengan metode pembekuan (frozen).