Pengaruh Fase Bulan Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Apung di Perairan Kabupaten Bengkayang

  • Jumadi Sudarso Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Politeknik Negeri Pontianak, Indonesia
  • La Baharudin Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Politeknik Negeri Pontianak, Indonesia
  • Ahijrah Ramadhani Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Politeknik Negeri Pontianak, Indonesia
Keywords: Bagan apung, Fase bulan, Hasil tangkapan, Perairan Bengkayang

Abstract

Sumber daya ikan teri merupakan sumberdaya neritik, karena penyebarannya terutama adalah di perairan dekat pantai pada wilayah dimana terjadi proses penarikan masa air (upwelling). Di Perairan Kabupaten Bengkayang ikan teri ditangkap nelayan dengan menggunakan alat tangkap bagan apung. Alat bantu penagkapan ikan pada bagan apung menggunakan penerangan cahaya lampu. Fungsi lampu pada bagan adalah sebagai pemikat ikan teri untuk datang berkumpul pada lampu tersebut. Berkumpulnya ikan teri pada cahaya lampu dikarenakan ikan teri mempunyai sifat fhototaksi fositif. Penangkapan ikan dengan bantuan cahaya sangat dipengaruhi oleh fase bulan, posisi bulan, keadaan cuaca, kedalaman renang ikan dan kekuatan sumber cahaya yang digunakan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui determinasi dan komposisi hasil tangkapan bagan apung dan mengetahui pengaruh fase bulan terhadap hasil tangkapan bagan apung.Hasil penelitian menggabarkan fase bulan memiliki pengaruh yang mendekati signifikan terhadap hasil tangkapan ikan dengan nilai F = 3,377 dan nilai signifikansi p = 0,068. Meskipun tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95%, fase bulan menunjukkan adanya variasi yang jelas pada hasil tangkapan, dengan fase bulan sabit terakhir menghasilkan tangkapan rata-rata tertinggi (153 kg), jauh lebih tinggi dibandingkan fase lainnya (bulan baru 57.5 kg, sabit pertama39.5 dan bulan purnama75.5 kg).

Published
2024-12-16