Pengaruh Hormon Estradiol-17β dan Suhu Berbeda terhadap Agresivitas Benih Ikan Lele Clarias gariepinus

Pengaruh Hormon Estradiol-17β dan Suhu Berbeda terhadap Agresivitas Benih Ikan Lele Clarias gariepinus

  • Hylda Khairah Putri Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Program Studi Budidaya Perikanan, Politeknik Negeri Pontianak
Keywords: Benih, Clarias gariepinus, Estradiol-17β, Perilaku Agonistik, Perilaku Agresif, Suhu

Abstract

Fenomena kanibalisme pada ikan lele menjadi salah satu kendala dalam segmen pembenihan ikan lele yang menyebabkan tingginya mortalitas pada stadia larva dan benih. Kematian akibat kanibalisme dikuantifikasi sebagai penyumbang kematian lebih dari separuh kematian total selama masa pemeliharaan. Kanibalisme pada benih ikan lele diawali oleh tingkah laku agonistik yang merupakan indikasi perilaku agresif. Penggunaan Estradiol-17β melalui mekanisme negative feed-back diketahui mampu menurunkan perilaku agresif yang menyebabkan tindakan kanibalisme benih ikan lele. Selain itu, suhu menjadi faktor lingkungan yang memengaruhi tingkah laku ikan. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Ada dua faktor yang diuji dalam penelitian yaitu faktor pertama adalah dosis hormon estradiol 17β (0 estradiol-17β mg.kg-1, 20 estradiol-17β mg.kg-1 dan 50 estradiol-17β mg.kg-1); dan faktor kedua adalah suhu media pemeliharaan (28 °C dan 31 °C). Hormon diberikan dengan metode coating menggunakan sprayer melalui pakan komersil. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemberian dosis 50 mg.kg-1 pada suhu 28 °C memiliki jumlah benih dengan ukuran luka yang lebih kecil dan perilaku agonistik dengan serangan di bagian perut dan ekor lebih rendah dibandingkan perlakuan lain. Hasil penelitian tersebut dapat simpulkan bahwa penggunaan dosis 50 mg.kg-1 pada suhu 28 °C dapat menekan tingkat agresivitas dan kanibalisme.

Published
2022-04-12