STUDI TINGKAT KETERURAIAN PEWARNA TEKSTIL MENGGUNAKAN LAKASE MURNI DARI Marasmiellus palmivorus

  • Ragil Putri Widyastuti Politeknik Negeri Pontianak
  • Sri Harjati Suhardi Pusat Penelitian Ilmu Hayati, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10, Bandung 40132, Indonesia
  • Dani Permana Research Unit for Clean Technology, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI), Kampus LIPI Bandung, Jl. Cisitu–Sangkuriang, Bandung 40135, Indonesia
  • Khomaini Hasan Fakultas Kedokteran, Jenderal Ahmad Yani University (UNJANI), Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, 40285, Indonesia
  • Edwan Kardena Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10, Bandung 40132, Indonesia
  • Agus Jatnika Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10, Bandung 40132, Indonesia
Keywords: High Throughput Screening, dekolorisasi, pewarna tekstil, lakase, Marasmiellus palmivorus

Abstract

Pewarna di dalam limbah tekstil menjadi salah satu aspek penting karena sulit didegradasi. Enzim lakase yang berasal dari jamur pelapuk putih Marasmiellus palmivorus terbukti efektif dalam mendegradasi beberapa jenis pewarna tekstil. Lakase murni diujikan pada pewarna tekstil dengan metode uji cepat atau High Throughput Screening (HTS). Sampel pewarna yang digunakan yaitu 14 pewarna jenis azo, anthrakuinon dan disperse. Uji cepat dilakukan pada suhu ruang menggunakan microplate titer dengan perbandingan sampel dan enzim 1:1 selama 24 jam dengan konsentrasi pewarna 150ppm. Sampel yang diamati merupakan campuran pewarna dan enzim murni dengan aktifitas spesifik 2,49 U/mg. Metode HTS memperlihatkan Procion Blue H-GN dan Levafix Blue E-Ra Gran positif terdekolorisasi oleh lakase. Screening dekolorisasi pewarna oleh kultur jamur M. palmivorus pada medium PDA juga dilakukan dengan hasil 7 pewarna terdekolorisasi yaitu Telon Blue AFN, Telon Red AFG, Isolan Silver N, Telon Blue BRL, Levafix Blue PN-3R, Procion Blue H-GN dan Levafix Blau E-Ra Gran. Dua warna yang positif terdegradasi oleh lakase dan kultur jamur diukur perubahan konsentrasinya berdasarkan nilai absorbansinya menggunakan spektrofotometer. Konsentrasi pewarna Levafix Blue E-Ra Gran turun hingga 86 ppm setelah 24 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode HTS berhasil memperlihatkan sifat dekolorisasi berbagai pewarna tekstil dengan cepat dan terbukti dengan berubahnya konsentrasi pewarna setelah pengujian.

Published
2020-03-12