TINJAUAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE PERCEPATAN (CRASHING) DENGAN PENAMBAHAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR KEJAKSAAN KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT
TINJAUAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE PERCEPATAN (CRASHING) DENGAN PENAMBAHAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR KEJAKSAAN KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT
Abstrak
Gedung Kejaksaan Negeri merupakan salah satu gedung milik pemerintah. Gedung ini memiliki pelayanan hukum seperti konsultasi hukum, tilang, laporan dan pengaduan. Agar terciptanya suasana pelayanan publik lebih nyaman dan kondusif. Gedung kejaksaan di renovasi dengan menambah jumlah lantai dan luas bangunan serta menggunakan konstruksi beton bertulang. Efektif dan efisien dalam proyek kosntruksi adalah hal yang penting, karena terdapat rangkaian mekanisme pekerjaan yang setiap aspeknya saling mempengaruhi. Suatu hal yang penting harus di liat dalam suatu konstruksi ialah biaya, waktu, sumber daya manusia, sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja (SMK3) serta manajemen komunikasi proyek. Perhitungan crashing dengan alternatif penambahan jumlah tenaga kerja, durasi yang diperoleh yaitu 2621 hari dengan durasi normal 3276 hari dengan begitu didapatlah selisih 655 hari. Perhitungan crashing dengan alternatif penambahan jumlah tenaga kerja, didapatkan jumlah tenaga kerja sebesar 25% yaitu 368 orang, dengan jumlah tenaga kerja normal 1471 orang. Jumlah biaya pada crashing sebesar Rp.8.983.027.796,81 dengan biaya normal Rp.8.800.156.476,89. Jadi didapatkan biaya tambahan sebesar Rp.183.031.862,95. Biaya langsung normal yaitu Rp.6.956.645.315,62 sedangkan biaya tidak langsung normal Rp.1.843.511.161,27. Biaya langsung crashing yaitu Rp.7.139.677.179 sedangkan biaya tidak langsung crashing Rp.1.843.511.161,27. Dengan jumlah total biaya normal sebesar Rp.8.800.156.477,89 dan biaya crashing sebesar Rp.8.983.188.341,84. Analisa sumber daya manusia, didapat total upah pekerja sebesar Rp.508.880.304 dan didapat total pekerja sebesar 4084,6 orang. APD (Alat pelindung diri) dan APK (Alat Pelindung Kerja) yang digunakan oleh pekerja diidentifikasi resiko tiap pekerjaan yang dilakukan saat proyek sedang dilaksanakan. Komunikasi dalam suatu proyek sangat penting untuk dilakukan untuk mencapai hasil proyek yang maksimal serta meminimalisir kesalahan dalam pengerjaan proyek.
Referensi
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
2) Husein, A., & Perencanaan, M. P. (2011). Penjadwalan, dan Pengendalian Proyek (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi Offset.
3) Santoso, W. (2018). Analisis percepatan proyek menggunakan metode crashing dengan penambahan jam kerja empat jam dan sistem shift kerja (Studi kasus: Proyek Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Yogyakarta) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia).
4) Kinasih, A. P. (2018). Evaluasi Waktu Dan Biaya Dengan Metoda Crashing Pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Uii (Time And Cost Evaluation Using Crashing Method On Uii Hospital Construction Project) (Master's thesis, Universitas Islam Indonesia).
5) Soeharto I, (1995), Manajemen proyek dari konseptual sampai operasional, Penerbit Erlangga, Jakarta.
6) Soeharto I, (1997), Manajemen Proyek, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28 / PRT / M / 2021 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan.
8) Jawat, I. W., & Suwitanujaya, I. N. (2018). Estimasi Biaya Pencegahan Dan Pengawasan K3 Pada Proyek Konstruksi. PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa, 7(1), 88-101.
9) Tarwaka. 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta : HARAPAN PRESS.
10) Anggraeni, E. R., Hartono, W. & S., 2017. Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing dengan Penambahan Tenaga Kerja dan Shift kerja. e-jurnal matriks teknik sipil, pp. 610-611.
11) Santoso, W., 2017. ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN, Yogyakarta: UII.
12) Santoso, W., 2017. Analisis percepatan proyek menggunakan metode crashing dengan penambahan jam kerja empat jam dan sistem shift kerja, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
13) Anggraeni, E. R., Hartono, W., & Sugiyarto, S. (2017). Analisis percepatan proyek menggunakan metode crashing dengan penambahan tenaga kerja dan shift kerja (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Hotel Grand Keisha, Yogyakarta). Matriks Teknik Sipil, 5(2).
14) Ervianto, W. I. (2005). Manajemen proyek konstruksi. Andi, Yogyakarta.
15) Anggraeni, E. R., Hartono, W. & S., 2017. Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing dengan Penambahan Tenaga Kerja dan Shift kerja. e-jurnal matriks teknik sipil, pp. 610-611.
16) Santoso, W., 2017. ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN, Yogyakarta: UII.
17) Santoso, W., 2017. Analisis percepatan proyek menggunakan metode crashing dengan penambahan jam kerja empat jam dan sistem shift kerja, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
18) Data Proyek Kejaksaan Negeri Kalimantan Barat. 2021
19) Ervianto, 2002. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Pertama. Yogyakarta : Salemba Empat.
20) Undang-Undang Dasar No.42, 2009. Pasal 7 Tentang Pajak Penambahan Nilai (PPN)
21) Peraturan Presiden No.70, 2012. Keuntungan Pengadaan Jasa
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##