PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN HOTEL 7 LANTAI DI JALAN AHMAD YANI 2 KABUPATEN KUBU RAYA

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN HOTEL 7 LANTAI DI JALAN AHMAD YANI 2 KABUPATEN KUBU RAYA

  • Hafidza Ulfa Khairunnisa Politeknik Negeri Pontianak
  • rasiwan rasiwan Politeknik Negeri Pontianak
  • iwan supardi Politeknik Negeri Pontianak

Abstrak

Peningkatan pertumbuhan ekonomi serta perkembangan produk dan jasa yang sedang terjadi pada Kabupaten
Kubu Raya mendorong adanya perancangan pembangunan hotel. Pembangunan Hotel 7 lantai di jalan Ahmad
Yani 2 diharapkan dapat meningkatkan aktivitas yang mendukung roda perekonomian, akses teknologi, membuka
keterisoliran suatu daerah, meningkatkan mobilitas serta kontak sosial masyarakat.
Kabupaten kubu raya termasuk daerah yang memiliki tanah lunak oleh karena itu perhitungan konstruksi
dalam pembangunan hotel menggunakan beton bertulang dilakukan untuk menghasilkan struktur bangunan yang
memenuhi faktor keamanan dan kenyamanan. Perhitungan yang dilakukan untuk memenuhi aspek tersebut harus
dilakukan menggunakan peraturan yang berlaku, seperti beban mati yang mengacu pada Pedoman Perencanaan
Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987, Standar Nasional Indonesia 1727:2013 yang digunakan untuk
menganalisa beban angin dan beban hidup yang bekerja pada bangunan, Standar Nasional Indonesia 1726:2019
yang digunakan untuk menganalisa beban gempa seperti penentuan klasifikasi situs, koefisien desain seismik,
serta sistem pemikul gaya seismik, Standar Nasional Indonesia 2847:2013 yang digunakan untuk mendesain
material konstruksi yang akan digunakan dalam perhitungan preliminary design dari suatu elemen struktur, tebal
selimut beton, serta penggunaan rumus dari perhitungan plat, balok, kolom, dan juga pondasi.
Perhitungan struktur beton bertulang pada pembangunan hotel 7 lantai di Jalan Ahmad Yani 2 menghasilkan
pelat dengan tebal 10 cm serta 12 cm, balok yang terdiri dari ukuran 35x 70 cm, 30 x 50 cm, 25 x 45 cm, 15 x 30
cm, dengan 2 jenis kolom dengan ukuran 70 x 70cm, 30 x 30cm serta disalurkan pada kelompok tiang yang terdiri
dari 5 tiang spunpile dengan diameter 50 cm.

Referensi

[1] Agus Setiawan. (2017). Perancangan Struktur
Beton Bertulang. Erlangga.
[2] Asroni, A. (2017). Kolom Fondasi & Balok T
Beton Bertulang. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
[3] Asroni, A. (2017). Teori Dan Desain Balok Plat
Beton Bertulang. Surakarta: Muhammad
University Press.
[4] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu Raya.
(Kubu Raya 2020). Data Jumlah Penduduk dan
Pariwisata.
[5] Badan Standardisasi Nasional. (2013). SNI
1727 : 2013. Beban Minimum untuk
Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur
Lain. Jakarta: BSN
[6] Badan Standardisasi Nasional. (2013). SNI
2847 : 2013. Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung. Jakarta: BSN.
[7] Badan Standardisasi Nasional. (2013). SNI
2847 : 2013. Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung. Jakarta: BSN.
[8] Badan Standardisasi Nasional. (2019,
Desember 19). SNI 1726 : 2019. Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung. Jakarta:
BSN.
[9] Direktorat Jendral Perhubungan Udara. (n.d.).
KKOP WEB Angkasa Pura II. Informasi Batas
Ketinggian Bangunan. Informasi Batas
Ketinggian Bangunan.
[10]Eka, I. G. (n.d.). Penentuan Tebal Pelat Lantai
Gedung Yang Ditumpu Pada Keempat Sisinya
Sesuai SNI 2847:2013. 20.
[11]Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia. (2013). Standar Usaha
Hotel. Nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013.
[12]Pamungkas, A., & Harianti, E. (2013). Desain
Pondasi Tahan Gempa. Yogyakarta: Andi.
[13]Pamungkas, Anugrah; Harianti, Erny;. (2018).
Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa.
Yogyakarta: Andi.
Diterbitkan
2021-12-31
Bagian
Articles