KARAKTERISASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TANAH TIMBUNAN BABALESI YANG BERDASAR DARI LIMBAH BAUKSIT DAN BAKTERI PROBIOTIK
KARAKTERISASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TANAH TIMBUNAN BABALESI YANG BERDASAR DARI LIMBAH BAUKSIT DAN BAKTERI PROBIOTIK
Abstrak
Limbah bauksit yang berupa lumpur merah diketahui sebagai limbah yang dapat mencemarkan air dan
tanah dilingkungan sekitar area pertambangan serta dapat membahayakan kesehatan masyarakat jika tidak
diberi tindakan pencegahan sebelumnya. Dengan jumlah limbah yang semakin meningkat sejalan dengan
jumlah produksi bauksit yang semakin berkembang maka permasalahan ini juga menjadi pusat
perhatian baik bagi pihak pertambangan, pemerintah maupun masyarakat sekitar yang langsung terdampak.
Pemanfaatan dalam skala besar dan ramah lingkungan menjadi poin dalam solusi limbah bauksit ini. Tanah
timbunan Babalesi untuk konstruksi jalan raya menjadi pertimbangan dalam memanfaatkan limbah bauksit
dengan menggunakan bakteri probiotik sebagai agen pengubahnya. Pengujian kelayakan dan potensi dari
Tanah Babalesi ini dilakukan dengan uji fisik dan mekanik tanah berdasarkan Standar ASTM. Pengujian
tersebut menghasilkan parameter yang mengacu pada Klasifikasi AASHTO dan USCS untuk menentukan
persyaratan tanah timbunan. Untuk uji fisik pada pengujian awal kondisi lumpur merah parameternya
menunjukkan klasifikasi A-7-6 yaitu tanah lempung dengan kualitas buruk. Selanjutnya uji fisik pada tanah
Babalesi menunjukkan klasifikasi A-4 yaitu tanah lanau dengan kualitas sedang. Sedangkan uji mekanik untuk
kedua kondisi yaitu kondisi asli lumpur merah dan kondisi Tanah Babalesi tidak dapat dilakukan karena
walaupun pada kondisi kering, Tanah Babalesi terbukti sangat keras tetapi jika dalam kondisi berair sebagai
prosedur dalam uji mekanik tidak dapat dicetak sehingga parameter mekanik tidak dapat terukur. Hasil uji fisik
menyimpulkan bahwa Tanah Babalesi memenuhi syarat untuk menjadi tanah timbunan konstruksi jalan raya.
Pembuatan Tanah Babalesi dapat dilakukan langsung di lapangan dengan cara berlapis dengan menggunakan
alat berat sebagai pengaduk larutan bakteri dan limbah bauksit.
Referensi
TEKNIS UNIT PENCUCIAN BAUKSIT
DI PT . ANTAM ( PERSERO ) Tbk .
UBPB TAYAN , KECAMATAN TAYAN
HILIR ,” pp. 1–8, 2018.
[2] M. S. S. Lima, L. P. Thives, V. Haritonovs,
and K. Bajars, “Red mud application in
construction industry: Review of benefits
and possibilities,” IOP Conf. Ser. Mater.
Sci. Eng., vol. 251, no. 1, 2017, doi:
10.1088/1757-899X/251/1/012033.
[3] J. J. Sudirman, “Konsep Pemanfaatan Dan
Pemrosesan Mineral Ampas , Studi Kasus
Rencana,” vol. 8, no. November 2011, pp.
28–35, 2012.
[4] S. Jain, “Red mud as a construction
material by using bioremediation,” p. 44,
2014.
[5] P. A. Publication, “Bioremediation of Red
Muds,” US 2020/0148569 A1.
[6] “Application of a BB strain in reducing the
pH value of red mud,” 2020.
[7] Kementrian Lingkungan Hidup, “Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2021
tentang Tata cara Penerbitan Persetujuan
Teknis Surat Kelayakan Operasional
Bidang Pengendalian pencemaran
Lingkungan,” Kementrian Lingkung.
Hidup, 2021.
[8] R. D. Kisnawati and S. J. Kimia,
“Pemisahan Alumina pada Residu Bauksit
(Red Mud) yang Berasal dari Riau dengan
Metode Sintering Sodalime,” vol. 5, no. 2,
pp. 2337–3520, 2016.
[9] D. Amalia and M. Aziz, “Percobaan
Pendahuluan Pembuatan Alumina Kualitas
Metalurgi dari Bauksit Kalimantan Barat,”
J. Teknol. Miner. dan Batubara, vol. 7, no.
4, pp. 183–191, 2011.
[10] P. Anoda, D. Rodding, and D. I.
Muthawali, “Pengaruh Nilai Carbon
Equivalen ( CE ) Dari Cast Iron Pada
Proses Effect Of Equivalent Carbon ( Ce )
Value From Cast Iron In Anode Circuit
Process In,” vol. 1, no. 2, 2018.
[11] “Manajemen Residu Bauksit : Pelaksanaan
Tindakan Yang Terbaik,” 2015.
[12] T. Kavas, “Use of boron waste as a fluxing
agent in production of red mud brick,”
Build. Environ., vol. 41, no. 12, pp. 1779–
1783, 2006, doi:
10.1016/j.buildenv.2005.07.019.
[13] J. Yang and B. Xiao, “Development of
unsintered construction materials from red
mud wastes produced in the sintering
alumina process,” Constr. Build. Mater.,
vol. 22, no. 12, pp. 2299–2307, 2008, doi:
10.1016/j.conbuildmat.2007.10.005.
[14] N. Light, M. Company, R. U. S. A. Data, S.
Edition, P. E. A. Leppink, and A. E. A.
Suchfield, “METHOD OF CREATING
LANDFILL FROM RED MUD,” 1981.
[15] C. K. S. D. Torikai, B. Barazani, E. Ono,
M. F. M. Santos, “55o Congresso Brasileiro
de Cerâmica, 29 de maio a 01 de junho de
2011, Por to de Galinhas, PE, Brasil,” An.
do 55o Congr. Bras. Cerâmica, vol. d, no.
1, pp. 1695–1707, 2011.
[16] J. K. Mendu, “STUDY ON CONCRETE
BY REPLACING CEMENT WITH RED
MUD , FLY STUDY ON CONCRETE BY
REPLACING CEMENT,” no. August,
2020.
[17] M. Metboki, R. Ernawati, and J. T.
Pertambangan, “Analisis Kandungan
Logam Berat Pada Tailing Pencucian
Mangan PT . Anugerah Nusantara
Sejahtera Di Kabupaten,” vol. 2019, no.
November, pp. 54–58, 2019.
[18] F. Ui, “Pencarian bakteri..., Tri Handayani,
FMIPA UI, 2009,” 2009.
[19] K. Kiskira et al., “Study of microbial
cultures for the bioleaching of scandium
from alumina industry by-products†,”
Metals (Basel)., vol. 11, no. 6, pp. 1–11,
2021, doi: 10.3390/met11060951.
[20] P. Krishna, A. G. Babu, and M. S. Reddy,
“Bacterial diversity of extremely alkaline
bauxite residue site of alumina industrial
plant using culturable bacteria and residue
16S rRNA gene clones,” Extremophiles,
vol. 18, no. 4, pp. 665–676, 2014, doi:
10.1007/s00792-014-0647-8.
[21] Fathurrozi and F. Rezqi, “Sifat-sifat fisis
dan mekanis tanah timbunan badan jalan
kuala kapuas,” J. Poros Tek., vol. 8, no. 1,16
pp. 1–54, 2016.
[22] Departemen Pekerjaan Umum, “Pekerjaan
Jalan ( Site Inspector of Roads ),” 2007.
[23] H. Hardiyatmo, Mekanika Tanah 1, Ketiga.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2002.
[24] E. Bahsan, Buku Panduan Praktikum
Mekanika Tanah. 2017.
[25] M. Hasan, A. A. Faez, M. A. Moqsud, T.
W. Long, and P. B. Yu, “Geotechnical
properties of raw and processed bauxite
from Bukit Goh, Kuantan, Pahang; In
accordance with IMSBC Code,” Int. J.
GEOMATE, vol. 14, no. 42, pp. 8–13,
2018, doi: 10.21660/2018.42.7117.
[26] R. Damayanti and H. Khareunissa,
“Composition and characteristics of red
mud: A case study on Tayan bauxite
residue from alumina processing plant at
West Kalimantan,” Indones. Min. J., vol.
19, no. 3, pp. 179–190, 2017, doi:
10.30556/imj.vol19.no3.2016.660.
[27] A. R. Mohd Sam et al., “Fresh and
hardened properties of concrete containing
effective microorganisms,” IOP Conf. Ser.
Earth Environ. Sci., vol. 220, no. 1, 2019,
doi: 10.1088/1755-1315/220/1/012050.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##