TINJAUAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG FLAT SATBRIMOB POLDA DI KABUPATEN KUBU RAYA
Abstrak
Seiring perkembangan zaman,bangunan yang direncenakan memberikan kinerja Life Safety. Dimana bangunan yang direncanakan boleh mengalami kerusakan, tetapi pada struktur tidak boleh sampai roboh sehingga tidak ada koban jiwa, baik di daerah rawan gempa maupun tidak rawan gempa. Gedung didesain menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Dirancang kuat terhadap beberapa kombinasi pembebanan seperti beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa. Hasil analisis struktur menggunakan bantuan sofware ETABS dan SAP 2000 versi 14 untuk menentukan gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur, dan selanjutnya digunakan untuk menghitung tahap desain penulangan dan pengecekan kapasitas penampang pada struktur. Tahap proses tinjauan ulang perencanaan struktur bangunan gedung Flat Sat Brimob Polda di Kabupaten Kubu Raya antara lain yaitu, menganalisis struktur atap, struktur plat lantai, struktur balok, struktur kolom dan struktur pondasi. Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang sudah dilakukan, maka didapati pada struktur atap menggunakan baja ringan C-75x45x15x1,6 mm. Struktur plat lantai dengan ketebalan 150 mm dan tulangan wiremesh M8-150 mm. Struktur balok induk dengan dimensi (300 x 600) mm, balok anak dengan dimensi (250 x 500)mm, ring balok 1dengan dimensi (200 x 400) mm, , ring balok 2 dengan dimensi (150 x 300) mm. Struktur kolom terdapat 2 tipe yaitu K1 dan K2, pada kolom K1 dimensi terbesar yaitu 700x700 mm, untuk kolom K2 dimensi terbesar yaitu 400x500. Struktur pondasi yang digunakan adalah tiang pancang dengan diameter 400 mm, kedalaman 24 m.
Referensi
[2] Purbo Hartono, 1999. Struktur dan Konstruksi Bangunan Tinggi, Penerbit Djambatan, Jakarta Pusat.
[3] Watt DS. 1999 Building Pathology Timber in Construction, Principle and Practice. Blackwell Science. Leicester : De Montfort University.
[4] Amrinsyah Nasution, 2009. Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang, Institut Teknologi Bandung. Bandung.
[5] Badan Standarisasi Nasional 1727 (2013). Beban Minimum Perencanaan Struktur Bangunan Gedung.
[6] Royani, M. 2011. Konstruksi atap, Teknik Desain Arsitektur, Unpublished Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
[7] Asroni Ali,. 2017, Teori dan Desain Balok Pelat Beton Bertulang, Muhammadiyah University, Surakarta.
[8] Asroni Ali,. 2010, Kolom, Pondasidan Balok T Beton. Bertulang, Muhammadiyah University, Surakarta.
[9] Badan Standarisasi Nasional. 2847-2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung.
[10] Badan Standarisasi Nasional. 03 -1726 (2019). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Bangunan Gedung.
[11] Chu Kia Wang dan Charles G.Salmon, 1993, Desain Beton Bertulang, Erlangga, Jakarta.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##