PEMANFAATAN LIMBAH PENGOLAHAN BAUKSIT UNTUK PEMBUATAN AGREGAT BUATAN
Abstrak
Bahan pengisi untuk beton ini dikenal dengan nama agregat yang biasanya menggunakan bahan batu sebagai material dasarnya. Bahan batu ini lama kelamaan akan habis, sehingga dibutuhkan inovasi baru untuk menggantikannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik dari beton yang dibuat dengan menggunakan campuran agregat buatan dimana bahan agregat tersebut dibuat dengan memanfaatkan limbah pengolahan bauksit. Agregat buatan dibuat untuk menggantikan kerikil sebagai bahan pengisi. Limbah diolah dengan 2 perlakuan yaitu ditambah dengan bahan kaolin dan tanpa kaolin, untuk kemudian dibakar. Benda uji beton dibuat dengan bentuk silinder berukuran tinggi 30 cm dengan diameter 15 cm, dengan variasi agregat buatan dengan penambahan kaoli dan penambahan kaolin dengan substitusi agregatnya sebesar 10%, 20% dan 30% kemudian dievaluasi sifat fisik berupa berat isi dan penyerapan beton dan sifat mekaniknya berupa kuat tekan beton. Hasil pengujian terhadap berat isi, penyerapan air serta kuat tekan pada beton dengan variasi campuran agregat buatan pada penelitian ini, menurut SNI 03 6468 2000, mutu beton yang dihasilkan dari campuran beton menggunakan agregat buatan dari limbah bauksit tergolong pada beton mutu rendah (low strength concrete) dengan fc’ < 20 MPa dan Menurut SNI 03-2847-2002 beton yang dihasilkan dengan pencampuran agregat buatan dikategorikan sebagai Beton ringan , dengan berat satuan < 1.900 kg/m³
Referensi
Badan Standarisasi Nasional. (1990). “Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus”. SNI-03-1970-1990.
Badan Standarisasi Nasional. (1990). “Metode pengujian kadar air agregat”. SNI-03-1971-1990.
Badan Standarisasi Nasional. (1990). “Metode pengujian slump beton”. SNI-03-1972-1990.
Badan Standarisasi Nasional. (1990). “Metode pengujian tentang saringan agregat halus dan kasar”. SNI-03-1968-1990.
Badan Standarisasi Nasional. (1990). ”Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar”. SNI-03-1968-1990.
Badan Standarisasi Nasional. (1998). “Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di lapangan”. SNI-03-4810-1998.
Badan Standarisasi Nasional. (2008). “Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton”. SNI-1973-2008.
Badan Standarisasi Nasional. (2008). “Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles”. SNI-2417-2008.
L.J Murdock, K.M. Brook, 1999.Bahan dan Praktek Beton. Erlangga, Alih Bahasa Ir.Stepanus Hindarko PT. Glora Aksara Pratama, Jakarta.
Paul Nugraha Antoni, 2007.Teknologi Beton. Penerbit Andi, LPPM Universitas Kristen Indonesia Petra. Surabaya.
Santi, maya dan Syarifah Aqla. 2018. Pemanfaatan Tailing Bauksit sebagai Bahan Campuran Penggati Pasir Pada pembuatan Paving Blok, jurnal POLITEKNOSAINS vol XVII no 1 Maret 2018
Tjokrodimuljo, (1996). “Teknologi beton“. Yogyakarta, penerbit : Nafiri.
Tri Mulyono. (2005). “Teknologi beton”. Surabaya, penerbit : AD Publisher.
Tirta Indah Wulan Sari, Muhsin, Hesti Wijayanti, Mangkurat, Pengaruh Metode Aktivasi Pada Kemampuan Kaolin Sebagai Adsorben Besi (Fe) Air Sumur Garuda, Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung, Konversi, Volume 5 No. 2, Oktober 2016
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##