Pemanfaatan Limbah Bauksit (Tailing Bauxite) Sebagai Bahan Pengganti Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas Pada Beton
Abstrak
Limbah bauksit (tailing bauxite) sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan secara keselurahan sehingga menimbulkan bertambahnya jumlah limbah yang ada pada daerah penghasil bauksit. Persentase antara bauksit yang dihasilkan dan jumlah limbah yang dihasilkan yaitu 50% : 50%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya penggunaan limbah bauksit (tailing bauxite) sebagai pengganti agregat halus dalam pembuatan beton.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan mengganti bahan campuran beton yaitu pasir dengan limbah bauksit (tailing bauxite) dengan persentase penggunaan limbah bauksit (tailing bauxite) 2.5%, 5%, dan 7,5%. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian kuat tekan, pengujian kuat tarik belah, dan modulus elastisitas.
Hasil pengujian kuat tekan rata-rata usia 7 hari tertinggi terdapat pada beton normal dengan kuat tekan rata-rata 21.58 Mpa. Kuat tekan rata-rata usia 28 hari tertinggi terdapat pada beton limbah bauksit 7.5% dengan kuat tekan rata-rata 32.07 Mpa. Kuat tarik belah usia 7 hari tertinggi terdapat pada beton limbah bauksit 7.5% dengan kuat tarik belah 2.90 Mpa. Kuat tarik belah usia 28 hari tertinggi terdapat pada beton limbah bauksit 7.5% dengan kuat tarik belah 3.26 Mpa. Modulus elastisitas rata-rata tertinggi terdapat pada beton limbah bauksit 7.5% dengan hasil 26607.03 Mpa,
Kata Kunci: Kuat tarik, Kuat tekan, Limbah bauksit, Modulus elastisitas,
Referensi
[2] Amalia. 2009. Studi Eksperimintal Perilaku Mekanik Beton Normal Dengan Substitusi Limbah Debu Pengolahan Baja (Dry Dust Collector). Semarang: Tesis Universitas Diponegoro.
[3] Husin, Sayuti. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Jakarta : Fajar Agung. Hal 3.
[4] Liana, Eva Angelina. 2013. Potensi Batu Bauksit Pulau Bintan Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Beton. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya .
[5] Mulyono, T. 2006. Teknologi Beton. Penerbit Andi. Yogyakarta.
[6] Munawir. 2016. Kecamatan Kendawangan dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang. Ketapang.
[7] Pratama, Denny. 2014. Studi Pengaruh Abu Sorgum Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Dan Kuat Lentur Beton. Lampung : Universitas Lampung.
[8] Santi, Aqla. 2018. Pemanfaatan Tailing Bauksit Sebagai Bahan Campuran Pengganti Pasir Pada Pembuatan Paving Block. Ketapang : Politeknik Negeri Ketapang.
[9] Subakti, A. 1995. Teknologi Beton dalam Praktek. Surabaya : Institut Teknologi Surabaya.
[10] Tampenawas, Manalip dkk. 2013. Optimalisasi Konsentrasi Tailing Sebagai Substitusi Parsial Semen Terhadap Kuat Tekan Beton Beragregat Halus Pecahan Kaca dan Pasir. Manado : Universitas Sam Ratulangi.
[11] Tara, Raden. 2011. Pengertian Beton dan Sejarah Beton. Depok : Academia.
[12] Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta. Universitas Gadja Mada.
[13] PBI 1971. 1971. Dirjend Cipta Karya DPU 1971.
[14] SNI 03-1971-1990. 1990. Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
[15] SNI 03-1969-1990. 1990. Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
[16] SNI 03-1970-1990. 1990. Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
[17] SNI 03-1973-1990. 1990. Metode Pengujian Berat Isi Beton. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
[18] SNI 03-1968-1990. 1990. Metode Pengujian Tentang Analisi Saringan Agregat Halus dan Kasar. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
[19] SNI 03-2834-2000. 2000. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
[20] SNI 03-1971-1990. 1990. Metode Pengujian Slump Beton. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
[21] SNI 2493 : 2011. 2011. Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
[22] SNI 03-1974-1990. 1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
[23] SNI 03-2491-2002. 2002. Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##