PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH BIJI SALAK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH BIJI SALAK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON

  • Ayu Tri Rezki Politeknik Negeri Pontianak
  • Destyah Rachmadani
  • rahayu widhiyastuti
  • rika riyanti
Keywords: Keywords : Concrete, Salak Seed Waste, Concrete Compressive Strength,Curing Method,Coarse Aggregate

Abstract

Beton merupakan salah satu material yang umum digunakan oleh masyarakat sebagai bahan konstruksi. Dalam pembuatan beton, bahan penyusun yang sering digunakan adalah semen, pasir, batu pecah, dan air. Kualitas beton tergantung dari bahan penyusunnya seperti batu pecah, untuk mengurangi jumlah kebutuhan bahan batu pecah, maka perlu dicari alternatif lain sebagai bahan pengisi beton yaitu dengan menggunakan limbah biji salak. Penggunaan bahan limbah biji salak bertujuan untuk mengurangi limbah sisa biji salak yang selama ini dibuang begitu saja dan menjadi sampah yang mencemari lingkungan. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kuat tekan beton dengan bahan tambah limbah biji salak sebagai pengganti sebagian agregat kasar dengan mutu beton rencana f'c 16,9 Mpa. Perencanaan campuran beton dengan bahan tambah limbah biji salak sebagai pengganti sebagian agregat kasar dibuat dengan beberapa persentase yaitu 5%, 10% dan 15%. Setelah dilakukan penelitian dan pengujian benda uji pada umur 7 hari, didapatkan hasil bahwa beton dengan bahan tambah limbah biji salak sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada persentase 5% memenuhi nilai kuat tekan yang direncanakan, sedangkan untuk persentase 10% dan 15% mengalami penurunan nilai kuat tekan beton.

 

Kata Kunci : Beton, Limbah Biji Salak, Kuat Tekan Beton,Metode Perawatan, Agregat Kasar

Beton merupakan salah satu material yang umum digunakan oleh masyarakat sebagai bahan konstruksi. Dalam pembuatan beton, bahan penyusun yang sering digunakan adalah semen, pasir, batu pecah, dan air. Kualitas beton tergantung dari bahan penyusunnya seperti batu pecah, untuk mengurangi jumlah kebutuhan bahan batu pecah, maka perlu dicari alternatif lain sebagai bahan pengisi beton yaitu dengan menggunakan limbah biji salak. Penggunaan bahan limbah biji salak bertujuan untuk mengurangi limbah sisa biji salak yang selama ini dibuang begitu saja dan menjadi sampah yang mencemari lingkungan. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kuat tekan beton dengan bahan tambah limbah biji salak sebagai pengganti sebagian agregat kasar dengan mutu beton rencana f'c 16,9 Mpa. Perencanaan campuran beton dengan bahan tambah limbah biji salak sebagai pengganti sebagian agregat kasar dibuat dengan beberapa persentase yaitu 5%, 10% dan 15%. Setelah dilakukan penelitian dan pengujian benda uji pada umur 7 hari, didapatkan hasil bahwa beton dengan bahan tambah limbah biji salak sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada persentase 5% memenuhi nilai kuat tekan yang direncanakan, sedangkan untuk persentase 10% dan 15% mengalami penurunan nilai kuat tekan beton.

 

Kata Kunci : Beton, Limbah Biji Salak, Kuat Tekan Beton,Metode Perawatan, Agregat Kasar

 

References

[1] Sutikno. 2003, Panduan Praktek Beton, Universitas Negeri Surabaya
[2] Supriyadi, dkk.2002. Oprasi Pengeringan pada Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta: PT Mediyatama Sarana Perkasa.
[3] Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal (SNI 03-2834-2000) Badan Standardisasi Nasional
[4] Metode Pengujian Kadar Air Agregat (SNI 03-1971-1990). Badan Standardisasi Nasional
[5] Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan (SNI 03-1970-1990). Badan Standardisasi Nasional
[6] Gradasi Agregat. Halus (SK. SNI T-15-1990-03). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
[7] Metode Pengujian Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat (SNI 03-4804-1998). Badan Standardisasi Nasional
[8] Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan dan perumahan, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan (RSNI T-13-2002) Rancangan Standar Nasional Indonesia
[9] Cara Uji Slump Beton (SNI 1972-2008) Badan Standardisasi Nasional
Published
2023-06-30