Imaging Lahan Gambut Menggunakan Electrical Resistivity Imaging: Estimasi Cadangan Karbon Gambut pada Agroekosistem Kelapa Sawit
Abstract
Luas lahan gambut di Indonesia sekitar 14,9 juta hektar dan potensi gambut Kalimantan Barat sebesar 1,6 Juta Hektar. Keberadaan gambut pada suatu bentang lahan menjadi penting peranannya pada konservasi karbon (C), mengingat sebagain besar hutan rawa gambut telah kehilangan vegetasi dan terdegradasi. Oleh karena itu lahan gambut merupakan cadangan karbon yang masih tersisa pada suatu bentang lahan. Estimasi cadangan karbon di Indonesia mencapai 37 Giga ton, dengan cadangan karbon terbesar berada di Sumatera dan Kalimantan yakni masing masing 22,3 dan 11,3 Giga ton (Gt). Penggunaan metode geofisika Electrical Resistivity Imaging (ERI) dengan pengamatan langsung menggunakan sampel inti dan analisis C untuk memperkirakan ketebalan gambut dan cadangan C dalam sistem lahan gambut tropis di Kalimantan Barat. Peranan gambut menjadi sangat penting dan bernilai dalam hal cadangan karbon karena berdampak terhadap hilangnya vegetasi akibat penggundulan dan kebakaran hutan. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan gambut pada agrosistem kelapa sawit di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan estimasi cadangan karbon gambut pada lahan gambut yang telah digunakan untuk agroekosistem kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan besar cadangan karbon sebesar 11.209,762 ton.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.