Faktor Pembentuk Sense of Place di Jalur Pejalan Kaki Jalan Ahmad Yani Pontianak

  • Fery Kurniadi Jurusan Teknik Arsitektur Polnep
  • Chandra Bayu Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
  • Deni Maulana Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak
Keywords: jalur pejalan kaki, rasa dari tempat, metode kombinasi

Abstract

Pembangunan jalur pejalan kaki di sepanjang jalan Ahmad Yani I Pontianak, memicu fenomena baru. Merupakan salah satu jalur protokol, dan merupakan salah satu jalur utama dari dan menuju bandara udara dan menjadi salah satu lajur yang paling penting di Kota Pontianak, sehingga dapat memberikan pengalaman bagi para pengunjungnya yang lebih lanjut akan mencerminkan citra kota Pontianak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sense of place di jalur pejalan kaki di jalan Ahmad Yani Pontianak berdasarkan pengalaman pengguna ruang. Penelitian ini dilakukan dengan metode kombinasi model sequential explanatory, data kuesioner dianalisis dengan metode analisis faktor, selanjutnya didialogkan dengan hasil observasi data spasial untuk melengkapi dan memperkuat hasil analisis kuantitatif sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi sense of place di Jalur Pejalan Kaki Jalan Ahmad Yani yaitu Bentuk dan Citra, Keragaman Aktivitas dan Kualitas Ruang Terbuka, Belanja/ Jajan dan Teduhan, Kenangan.

References

Campelo, A., Aitken, R., Thyne, M., & Gnoth, J. (2014). Sense of Place: The Importance for Destination Branding. Journal of Travel Research, 53(2), 154–166. https://doi.org/10.1177/0047287513496474
Ching, F. D. (2007). Arsitektur, Bentuk, Ruang, dan Tatanan (Ketiga). Erlangga.
Creswell, John W; Plano Clark, V. L. (2007). Designing and Conducting Mixed Methods Research. Sage Publications, Inc.
Destria, C., Ikram, M. S., & Sari, D. P. (2023). Optimasi Kenyamanan Ruang Pejalan Kaki Dan Jalur Sepeda Berdasarkan Persepsi Kenyamanan Pengguna Di Jl. Ahmad Yani Pontianak. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 10(2). https://doi.org/10.26418/lantang.v10i2.64209
Doubleday, K. F. (2018). Performance art and pedestrian experience: creating a sense of place on the Third Street Promenade. Geographical Bulletin - Gamma Theta Upsilon, 59(1), 25–44.
English Partnerships. (2000). Urban Design Compendium. Design, 110. http://www.urbandesigncompendium.co.uk/public/documents/UDC1FULL.pdf
GLC Study. (1978). An introduction to housing layout. Nichols Pub. Co.
Ibrahim, J. (2022). Perbanyak Trotoar, Wujudkan Kota Ramah Pejalan Kaki dan Pejogging _ Pemerintah Kota Pontianak. Pemerintah Kota Pontianak. https://pontianak.go.id/pontianak-hari-ini/berita/Perbanyak-Trotoar,-Wujudkan-Kota-Ramah-Pejalan-Kaki-dan-Pejogging
Jacobs, A. B. (1995). Requirement for the Great Street. MIT Press.
Lynch, K. (1960). The Image Of The City. MIT Press.
Montgomery, J. (1998). Making a City : Urbanity , Vitality and Urban Design. Journal Of Urban Design, volume 3(1), 93–115. https://doi.org/10.1080/13574809808724418
Nugroho, S., & Zhang, J. (2022). Explorations of Young People’s Sense of Place Using Urban Design Qualities in Surabaya, Indonesia. MDPI, 14(1), 1–27. https://doi.org/10.3390/su14010472
Puspita, R. (2020). Wali Kota: Pontianak Menuju Kota Ramah Pejalan Kaki. Republika.
Sugiyono, P. D. (2023). Metode Penelitian Kombinasi (M. Dr. Ir. Sutopo (ed.); 2nd ed.). Alfabeta.
Published
2025-06-30