Pengaruh Motivasi Siswa SMA terhadap Pelajaran Bahasa Mandarin

  • Erma Domos Politeknik Negeri Pontianak
Keywords: motivasi belajar, Bandung, SMA, siswa keturunan Tionghoa

Abstract

Menurut pendapat siswa di Indonesia, pelajaran bahasa Mandarin tidak menarik. Ini berlanjut selama 30 tahun membuat banyak anak muda Indonesia tidak dapat berbicara bahasa Cina (Mandarin). Seiring kemajuan masyarakat, bahasa mandarin sekali lagi menjadi bahasa kedua orang Indonesia tanpa dorongan orang tua, pengajaran sastra dan bahasa Indonesia bergantung pada guru. Di bawah kondisi khusus ini, belum ada yang meneliti metode pelajar Indonesia untuk mempelajari Bahasa mandarin. Penulis mengakui pengaruh kepribadian dan begitu juga latar belakang keluarga, ras sehingga tingkat pendidikan guru bahasa akan sangat mempengaruhi pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa mandarin. Sebuah penelitian terhadap siswa Bandung menunjukkan, rajin belajar bahasa mandarin memiliki banyak alasan. Beberapa siswa merasa bahwa belajar bahasa mandarin adalah semacam tantangan, beberapa belajar karena dorongan orang tua mereka, sementara yang lain belajar karena kekaguman terhadap kebudayaan dan seni cina. Melalui studi bahasa mandarin dapat menghargai seni, budaya, sejarah dan moral Tionghoa. Sebagai kebiasaan, bisa membantu dalam mendapatkan pekerjaan. Dalam penelitian ini, berdasarkan studi internasional terkait, penelitian ini merujuk pada penelitian bahasa mandarin sebagai bahasa asing melalui survey kuesioner. Survei difokuskan pada faktor motivasi dan analisis siswa SMA di Bandung. Penelitian ini difokuskan pada 5 SMA dan total 534 siswa dan ditarik beberapa kesimpulan menarik. Sebagai siswa yang belajar bahasa mandarin, jenis kelamin, usia, kelas, asal, lama belajar, dorongan orang tua dan guru memiliki relevansi yang besar.

Published
2020-04-03
How to Cite
Domos, E. (2020). Pengaruh Motivasi Siswa SMA terhadap Pelajaran Bahasa Mandarin. Eksos, 13(1), 52-70. https://doi.org/https://doi.org/10.31573/eksos.v13i1.48
Section
Articles