https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/Retensi/issue/feed RETENSI 2024-06-25T23:26:20+07:00 Irene Anggraini irene_anggraini@ymail.com Open Journal Systems <p><strong>JURNAL RETENSI </strong>merupakan Jurnal Rekayasa Teknik Sipil yang akan terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan <strong>Juni&nbsp;</strong>dan <strong>Desember</strong>. Jurnal Retensi diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Pontianak Kalimantan Barat. Redaksi akan menerima sumbangan artikel ilmiah dari para peneliti, pendidikan dan pemerhati masalah-masalah atau <em><strong>&nbsp;focus&nbsp;and&nbsp;scope&nbsp;</strong></em>dibidang Rekayasa Teknik Sipil seperti struktur, jalan raya, jembatan, transportasi, geoteknik, manajemen kontruksi, dan material dan bahan bangunan.&nbsp;Jurnal dapat diakses melalui&nbsp;http://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/Retensi&nbsp;</p> https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/Retensi/article/view/694 PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN 5 LANTAI PADA JALAN MAJOR ALIANYANG, KABUPATEN KUBU RAYA (STRUCTURAL PLANNING OF A 5-STORY APARTMENT BUILDING ON MAJOR ALIANYANG STREET, KUBU RAYA REGENCY) 2024-02-13T12:48:00+07:00 Hari Ramadana Putra hariramadana821@gmail.com irene Anggraini Irene_anggraini@ymail.com ayub Konstatinus ayub.bura1988@gmail.com Muhammad Rizky Priandra rizkypriandra@gmail.com <p><span class="fontstyle0">Pembangunan apartemen sangat cocok untuk gaya hidup milineal yang sangat bergantung pada teknologi,<br>kenyamanan, dan desain hunian yang ringkas dan fungsional, terutama karena pertumbuhan ekonomi<br>masyarakat dan lonjakan usia produktif dan milenial. Apartemen ini direncanakan di Kabupaten Kubu Raya.<br>Salah satu aspek terpenting dalam perencanaan gedung adalah perancanaan struktur, pada pembangunan<br>gedung ini akan menggunakan stuktur beton bertulang. Struktur bangunan terdiri dari Pelat Dak, Pelat Lantai,<br>Balok, Kolom dan Pondasi. Jumlah lantai pada gedung Apartemen ini adalah 5 lantai, yang tiap lantainya<br>memiliki ketinggian 4 meter. Gedung apartemenen ini direncanakan tahan gempa dan terletak di Jalan Major<br>Alianyang, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Perencanaan Gempa menggunakan respon<br>spektrum sesaui SNI1726-2019. Perhitungan pembebanan sesuai SNI1727-2020 dan PPURG 1987,<br>persayaratan beton sturktural bangunan gedung sesuai dengan SNI2847-2019 dan perhitungan yang akan<br>digunakan gedung ini adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Dari hasil perhitungan<br>diperoleh ketebalan pelat dak dan pelat lantai 13 cm balok sloof dengan dimensi 35cm x 70cm: balok induk<br>dengan dimensi 30cm x 60cm: balok anak 1 dengan ketebalan 20cm x 40cm: balok anak 2 dengan ketebalan<br>30cm x 15cm: kolom dengan dimensi 70cm x 70cm: dinding geser dengan ketebalan 30cm : ukuran pilecap<br>pondasi 350cm x 350cm x 700cm sedangkan dimensi ukuran minipile 40cm x 40cm.<br></span></p> 2023-12-29T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/Retensi/article/view/700 PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA GEDUNG HOTEL SOLUNA 4 LANTAI DI JALAN PARIT H. HUSIN II KOTA PONTIANAK 2024-06-25T23:19:47+07:00 fajlur Islamiawan islamiawan.fajrul20@gmail.com rasiwan rasiwan rasiwan.teksip@gmail.com Rona Ariansyah ronaariyansyah99@yahoo.co.id <p><span class="fontstyle0">Karena didominasi perdagangan dan jasa, akan banyak pelaku bisnis dari dalam maupun luar negeri sehingga<br>infrastruktur seperti hotel cocok digunakan sebagai tempat menginap atau sebagai ruang pertemuan untuk para<br>pelaku perdagangan. Seiring perkembangan zaman, gedung yang direncanakan juga harus memenuhi<br>persyaratan tahan gempa dan dibuatlah SNI 03-1726-2002 tentang Standar Perencanaan Ketahanan Gempa<br>Untuk Struktur Bangunan Gedung. Gedung Hotel Soluna 4 Lantai Tahan Gempa Di Jalan Parit H. Husin II Kota<br>Pontianak dengan ketinggian 22,5 meter dari muka tanah, struktur beton bertulang. Sistem Rangka Pemikul<br>Momen Menengah (SRPMM) digunakan dalam perhitungan gedung ini karena hasil Standar Penetration Test<br>menunjukkan bahwa gedung didirikan di atas tanah yang kondisinya lunak (kelas situs SE) dan termasuk dalam<br>kategori Desain Seismik (KDS) C. Dalam metode ini, digunakan Metode Sistem Ganda sebagai sistem struktural<br>utama yang dikombinasikan dengan dinding geser. Perencanaan beban gempa menggunakan Peta Gempa<br>Indonesia tahun 2017 dengan memanfaatkan metode respon spektrum yang sesuai dengan Standar Nasional<br>Indonesia (SNI) 1726-2019. Metode penghitungan beban yang digunakan mengikuti Standar Nasional Indonesia<br>(SNI) 1727-2020 dan Pedoman Perencanaan dan Pembebanan Untuk Rumah Gedung (PPPURG) 1987,<br>kebutuhan beton struktural dalam pembangunan gedung harus memenuhi standar yang ditetapkan dalam SNI<br>2847-2019. Hasil perhitungan didapat ukuran 1 jenis pelat 12 cm; 2 jenis balok 37,5/55 cm, 30/40 cm; 1 jenis<br>kolom 55/55 cm; pelat tangga dan bordes 12 cm, 3 jenis pondasi P3 250 x 250 x 70 cm – pile 9D30 cm; P2 250<br>x 170 x 70 cm – pile 6D30 cm; P1 170 x 170 x 50 cm – pile 4D30 cm.</span></p> 2023-12-31T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/Retensi/article/view/701 TINJAUAN PERENCANAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG REHABILITASI NAPZA KOTA PONTIANAK 2024-02-16T14:10:40+07:00 Andini Febriski Fajar andinifebriski11@gmail.com sarah Febrina sarah.unesco@gmail.com <p><span class="fontstyle0">Ketika melaksanakan suatu kegiatan proyek konstruksi sangat diperlukan sistem manajemen konstruksi.<br>Manajemen Konstruksi tersebut meliputi manajemen pengendalian biaya proyek (RAB), waktu (Schedule),<br>sumber daya manusia (SDM), manajemen keselamatan kesehatan kerja proyek (SMK3L) dan klasifikasi dan<br>pengendalian resiko. Pengendalian pelaksanaan proyek harus dilakukan dari awal pekerjaan sampai dengan<br>pekerjaan proyek selesai, sehingga manajemen konstruksi harus sesuai dengan pelaksanaannya. Hasil dari<br>tinjauan perencanaan manajemen konstruksi pada pembangunan gedung rehabilitasi NAPZA adalah dominan<br>pada tahapan pelaksanaan terutama pada pengendalian waktu dimana proses pembangunan proyek yang awalnya<br>direncanakan selama 148 hari atau kurang lebih 22 minggu menjadi 24 minggu. Hal ini berakibat pada masalah<br>waktu pengerjaan yang targetnya tidak tercapai dan mengakibatkan pekerjaan proyek tertunda. Pengendalian<br>pelaksanaan proyek harus dilakukan dari awal pekerjaan sampai dengan proyek dinyatakan selesai, sehingga pada<br>proses pembangunan proyek dapat terhindar dari masalah yang tidak diinginkan. Manajemen konstruksi yang<br>akan diterapkan pada gedung rehabilitasi NAPZA ini dapat membuat proyek berjalan dengan baik dan sesuai<br>jadwal yang diinginkan.</span></p> 2023-12-29T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/Retensi/article/view/724 Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Terhadap Dua Simpang Bersinyal Yang Berdekatan (Studi Kasus Simpang Empat Jalan KH.A Dahlan – Jalan Karimata – Jalan Johar dan Simpang Tiga Jalan KH.A Dahlan – Jalan Alianyang – Jalan KHW. Hasyim) Pontianak 2024-03-30T18:18:22+07:00 nernwani nernawani nernasaguni@gmail.com Etty Rabihati etty.rabihati@gmail.com rika riyanti rikarianti0808@gmail.com <p>Banyaknya persimpangan dengan jarak persimpangan yang berdekatan di Kota Pontianak ternyata menimbulkan permasalahan tersendiri , salah satunya adalah&nbsp; pada simpang&nbsp; bersinyal di Jalan KH. Ahmad Dahlan Pontianak.&nbsp; Strategi jangka pendek untuk mengatasinya permasalahan tersebut adalah dengan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas berdasarkan evaluasi kondisi di lapangan .&nbsp; Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei langsung pada kedua simpang. Data yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan kondisi eksisting yang akan menjadi acuan dalam merencanakan waktu siklus baru dengan memperhatikan teori koordinasi. Sedangkan dalam melakukan perhitungan untuk mendapatkan kinerja terbaik pada setiap simpang dilakukan dengan pendekatan MKJI.Kinerja terbaik pada setiap simpang kemudian dikoordinasikan dengan menggunakan waktu hijau antar simpang. Hasil analisa kinerja kondisi eksisting didapat derajat kejenuhannya DS = 0,86 untuk simpang 4 bersinyal dan DS = 0,68 untuk simpang 3 bersinyal yang tidak terlalu berbeda dengan yang disyaratkan MKJI, DS = 0,75 ,&nbsp; namun tidak nyaman dan aman saat dilalui.&nbsp;&nbsp; Dari Panjang antrian (QL) pada simpang empat sebesar 288 meter &gt; jarak antara simpang yang berjarak 200 meter, dan juga dari waktu tundaan (DQ)sebesar 66,03 detik &gt; dari waktu siklus hijau 25 detik, &nbsp;Setelah mengetahui kinerja simpang kondisi eksisting, selanjutnya membuat perencanaan waktu siklus baru untuk kedua simpang. Waktu siklus baru dengan kinerja terbaik akan digunakan untuk koordinasi kedua simpang. Pemilihan waktu siklus terbaik dengan cara membandingkan nilai derajat kejenuhan (DS), panjang antrean (QL), dan tundaan (Delay) dari beberapa alternatif yang dilakukan , Dari hasil penelitian &nbsp;didapatkan waktu siklus baru sebesar 95 detik . Waktu offset yang digunakan adalah sebesar 36 detik, dan <em>bandwidth</em> dari arah Timur ke Barat dan dari Barat ke Timur&nbsp; sebesar 16 detik. Dengan waktu siklus baru nilai Kinerja kedua simpang menjadi lebih baik karena nilai tundaan rata-rata dan Panjang antrian menurun&nbsp;&nbsp; , untuk simpang 4 (DS = 0,76; QL = 136 m ; DQ = 67 detik) dan simpang 3 (DS = 0,67; QL = 94,5 m ; DQ = 65,37 detik),</p> 2023-12-29T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/Retensi/article/view/727 PENGARUH PENGGUNAAN BASALT FIBER PADA SIFAT MEKANIS BETON GEOPOLIMER DENGAN KOH SEBAGAI ALKALI AKTIVATOR 2024-04-20T14:58:14+07:00 ayub Konstatinus Moambura ayub.bura1988@gmail.com wandi Rusfiandi wanditea@gmail.com nernawani nernawani nernasaguni@gmail.com <p><span class="fontstyle0">Beton adalah bahan yang terpenting dalam konstruksi bangunan baik bangunan jembatan, dermaga, dan banguan<br>gedung. Beton adalah bahan baku utama dalam konstruksi di zaman sekarang ini, dimana konstruksi kayu mulai&nbsp;</span><span class="fontstyle0">ditinggalkan.<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan serat basalt pada sifat mekanis beton<br>geopolimer dengan menggunakan KOH sebagai alkali activator. Beton geopolimer merupakan material<br>konstruksi alternatif yang ramah lingkungan, yang menggantikan penggunaan semen portland dengan bahan<br>pengikat geopolimerik. Penambahan serat basalt diharapkan dapat meningkatkan sifat mekanis beton geopolimer,<br>yaitu kekuatan tekannya.<br>Tahapan Metode penelitian ini melibatkan pembuatan sampel beton geopolimer dengan komposisi yang<br>bervariasi, termasuk variasi konsentrasi KOH sebagai alkali activator dan persentase serat basalt yang<br>ditambahkan. Sampel-sampel ini akan diuji untuk mengevaluasi sifat mekanisnya, yaitu kekuatan tekan, dan sifat<br>fisik lainnya. Diharapkan bahwa penelitian ini akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh<br>penggunaan serat basalt pada sifat mekanis beton geopolimer. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar<br>bagi industri konstruksi untuk meningkatkan performa beton geopolimer dengan menggunakan serat basalt<br>sebagai penguat. Selain itu, penelitian ini juga akan memberikan wawasan baru tentang penggunaan KOH sebagai<br>alkali activator dalam beton geopolimer. Saat ini TKT pada penelitian bernilai 1 yaitu memformulasikan konsep<br>desain mix beton geopolymer dan target akhir dari hasil penelitian ini adalah menunjukkan kelayakan ilmiah<br>melalui studi analitik dan laboratorium, pembuktian konsep dan produk beton geopolymer yang memenuhi<br>standar bahan konstruksi.<br></span><span class="fontstyle3">Kata Kunci: </span><span class="fontstyle0">beton geopolymer, serat basalt, kekuatan tekan, KOH, alkali activator</span></p> 2023-12-29T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/Retensi/article/view/10.31573%2FRetensi.v4i1.766 PENATAAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN PEMUKIMAN JALAN HIDAYAT DUSUN MERPATI DESA SUNGAI KAKAP 2024-06-25T23:26:20+07:00 Siti Abnur Kamala malaaee5@gmail.com Miftahul Jannah miftahuljannh250@gmail.com ahmad muhtadi muhtadi1107@gmail.com Indah Anjar Resky indahanjar86@gmail.com <p><span class="fontstyle0">Banyak faktor yang mendorong terbentuknya suatu kawasan pemukiman kumuh, terutama yang berada pada<br>daerah Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Selain disebabkan oleh letak geografisnya,<br>kebanyakan kawasan pemukiman kumuh juga disebabkan oleh sarana dan prasarana yang kurang memadai.<br>Lingkungan yang kumuh diartikan sebagai lingkungan yang tidak layak atau tidak sesuai dengan tata ruang.<br>Keterbatasan pemerintah dalam menyediakan dan memfasilitasi sarana dan prasarana membuat masyarakat<br>memilih alternatif tersendiri untuk mempertahankan kehidupan mereka. Tujuan dan manfaat dari penulisan<br>penelitian ini adalah sebagai media penyalur aspirasi masyarakat tentang sarana dan prasarana yang masih belum<br>terealisasikan dengan baik, agar kawasan tersebut menjadi kawasan yang sehat, nyaman dan asri. Dalam<br>melakukan penelitian diperlukan data-data seperti data primer dan sekunder. Data primer didapat dari survei atau<br>observasi yang dilakukan oleh penulis secara langsung terjun ke lapangan, sedangkan data sekunder didapat<br>melalui instansi atau lembaga pemerintahan setempat. Hasil penelitian ini berupa penataan prasarana jaringan<br>jalan, penataan jaringan air bersih dengan menggunakan tangki air berukuran 5 m</span><span class="fontstyle0">3 </span><span class="fontstyle0">untuk penduduk sebanyak<br>13000 jiwa dalam sepuluh tahun kedepan, penataan prasarana jaringan persampahan dengan menghitung volume<br>sampah masyarakat, jumlah kebutuhan TPS serta pengangkutan sampah menggunakan gerobak pada kawasan<br>yang diteliti.</span></p> 2023-12-29T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement##