PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA BANGUNAN GEDUNG RUMAH DAN TOKO 4 LANTAI DI JALAN SEPAKAT II KOTA PONTIANAK

PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA BANGUNAN GEDUNG RUMAH DAN TOKO 4 LANTAI DI JALAN SEPAKAT II KOTA PONTIANAK

  • Albinus Marulitua Mahasiswa
  • Deny Syahrani
  • zeldi muhardi

Abstract

Kota Pontianak mempunyai potensi sumber daya manusia yang jumlahnya cukup besar dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan ekonomipun akan semakin meningkat dan seiring dengan hal tersebut, manusia membutuhkan kelengkapan untuk membuka suatu usaha atau berbisnis. Kegiatan usaha dalam hal perdagangan diperlukan sarana dan prasarana alternatif yang dapat menunjang pengembangan usaha yang akan diperdagangkan. Salah satu sarana dan prasarana perdagangan adalah rumah dan toko atau biasa yang sering disebut dengan ruko. Pembangunan ruko tidak hanya dimanfaatkan sebagai tempat berbisnis atau perdagangan saja, namun dapat diperluas fungsinya sebagai rumah tinggal. Bagi seseorang yang ingin mengembangkan usaha mandiri di rumah, ruko menjadi solusi praktis karena lebih menghemat biaya, tenaga, dan waktu dibandingkan dengan mendirikan tempat usaha dengan rumah yang terpisah ataupun berjauhan. Dalam perencanaan konstruksi, digunakan struktur beton bertulang yang terdiri dari 4 lantai dengan spesifikasi mutu beton (fc’) 25 dan 30 MPa serta mutu baja 420 (fy) dan 280 (fy) yang dihitung berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 03-2847-2013 serta menggunakan aplikasi SAP2000 untuk perhitungan gaya gaya dalam, sehingga gambar rencana dapat dibuat sesuai dengan hasil perhitungan yang didapat. Dari hasil perhitungan diperoleh juga tebal untuk atap dak adalah 10 cm, untuk plat lantai 12 cm, dan lantai koridor setebal 15 cm. Balok induk yang digunakan berukuran 30cm x 60cm, balok anak yang digunakan berukuran 25 cm x 50 cm dan 15 cm x 30 cm, kolom yang digunakan berukuran 50 cm x 50 cm, dan 40 x 40 cm. Pondasi yang digunakan adalah pondasi Tiang Pancang, dengan ukuran tiang pancang 25 cm x 25 cm sebanyak 6 buah, dimensi pile cap yang digunakan 180 cm x 120 cm dengan tinggi 50 cm.

References

[1] ASCE. (2000). FEMA 356 – Prestandard And Commentary For The Seismic Rehabilitation Of Buildings. Federal Emergency Management Agency. Washington, D.C.
[2] Asroni, Ali, 2017, Teori dan Desain Balok Pelat Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2013, Muhammadiyah University Press, Surakarta.
[3] Asroni, Ali, 2018, Teori dan Desain Kolom Pondasi Balok “T” Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2013, Muhammadiyah University Press, Surakarta.
[4] Asroni A., Muntafi Y., Solikin M., 2020, Dasar Perencanaan Portal Daktail Menurut SNI 2847-2013, Muhammadiyah University Press, Surakarta.
[5] BSN, 2017, Baja Tulangan Beton, SNI 2052-2017, Badan Standar Nasional, Jakarta.
[6] BSN, 2013, Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI 1727-2013, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
[7] BSN, 2013, Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI 2847-2013, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
[8] BSN, 2019, Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726-2019, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
[9] Departemen Pekerjaan Umum, 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971). Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.
[10] Departemen Pekerjaan Umum, 1987, Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, Yayasan Badan Penerbit PU, Jakarta.
[11] Pamungkas A, Harianti E, 2013, Desain Pondasi Tahan Gempa, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
[12] Wiyah M., Hatmojo M.O., 2019, Perancangan Struktur Konstruksi Bangunan Gedung Mangata 4 Lantai di Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota, Pontianak.
Published
2022-06-30