PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG RUMAH SUSUN ATLET PONTANAK 6 LANTAI

PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG RUMAH SUSUN ATLET PONTANAK 6 LANTAI

  • Hasri-alief Bryantama Maulida-Akbar Mahasiswa
  • rasiwan rasiwan Politeknik Negeri Pontianak
  • iwan supardi Politeknik Negeri Pontianak
Kata Kunci: Athlete's house, Structural Design, Reinforced concrete structures.

Abstrak

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat khusunya di Kalimantan Barat masih melakukan upaya
pemerataan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal dengan mengupayakan ketersediaan lahan
dengan membangun infarastruktur berupa bangunan vertikal yaitu rumah susun. Pembangunan rumah susun
menunjang kebutuhan para atlet atau peserta olahraga yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara demi
menjaga konsentrasi, mental, dan fisik para atlet. Pada bangunan gedung terdapat struktur balok, kolom, pondasi,
plat lantai dan atap. Dalam perancangan struktur, direncanakan kuat menahan gaya-gaya yang mungkin akan
terjadi sesuai perhitungan beban, baik berupa gaya vertikal maupun horizontal, dalam merancang struktur beton
bertulang sebuah gedung rumah susun atlet yang terdiri dari 6 lantai menggunakan atap dak serta mutu beton (fc’)
35 MPa dan mutu baja (fy) 420 MPa yang dihitung berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 03-
2847-2013 dikarenakan penggunaan sni 03-2847-2013 dapat memenuhi perhitungan yang dilakukan dalam
penelitian ini dan SNI 1726-2019, serta menggunakan aplikasi SAP2000 untuk perhitungan gaya-gaya dalamnya.
Sehingga gambar rencana dapat dibuat sesuai hasil perhitungan yang diperoleh. Dari hasil perhitungan diperoleh
penulangan untuk struktur pelat lantai dengan tebal 140 mm menggunakan tulangan lapangan dan tulangan
tumpuan D10-175. Balok yang digunakan berukuran 400 mm × 600 mm, 350 mm × 600 mm dan 300 × 400 mm,
dengan tulangan pokok D19 dan tulangan beugel Ø10 mm. Kolom yang digunakan berukuran 500 mm × 500 mm
dengan penulangan menggunakan tulangan longitudinal berukuran D25 dan tulangan begel Ø10 mm. Pondasi
yang digunakan adalah pondasi tiang pancang, dengan ukuran tiang pancang 300 mm × 300 mm dan pile cap
2100 mm × 1350 mm × 750 mm dengan tulangan pokok D22-150 dan D12-150.

Referensi

[1] Aji, Dani Sapto,2016. Perencanaan Struktur
Gedung Rumah Susun 4 Lantai Dengan Sistem
Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) Di
Wilayah Wonogiri. Skripsi. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
[2] Asroni, Ali. 2018. Teori dan Desain Kolom
Fondasi Balok “T” Beton Bertulang. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
[3] Asroni, Ali. 2018. Teori dan Desain Balok Plat
Beton Bertulang. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
[4] BMKG. 2015. Data Online Pusat Database.
Diakses pada laman :
https://dataonline.bmkg.go.id/dashboard_user
pada tanggal 6 Juli 2021 Pukul 15.47 WIB.
[5] BSN, 2013. Persyaratan Beton Struktural
Untuk Bangunan Gedung, SNI 2847-2013, ICS
91.080.40, Badan Standardisasi Nasional,
Jakarta.
[6] BSN, 2019. Tatacara Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung, SNI 1726-2019, ICS
91.120.25;91.080.01, Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
[7] BSN, 2013. Beban Minimum Untuk
Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur
Lapangan Tumpuan Lapangan Tumpuan
1 Pelat Lantai Dak D 10 - 175 D 10 - 175 D 10 - 175 D 10 - 175
2 Pelat Lantai 1-5 D 10 - 175 D 10 - 175 D 10 - 175 D 10 - 175
3 Pelat Lantai Balkon D 10 - 175 D 10 - 175 D 10 - 175 D 10 - 175
No Posisi Pelat
Tabel Rekap Hasil Perhitungan Penulangan Pelat
Tulangan Bentang Lx Tulangan Bentang LyE.ISSN: 27750655
Lain, SNI 1727-2013, ICS
19.040;17.120.2093.020, Badan Standardisasi
[8] Departemen Pekerjaan Umum, 1987. Pedoman
Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan
Gedung, PPPURG 1987, Yayasan Badan
Penerbit PU, Jakarta.
[9] Kelven, Budiono dan Titik Penta Artiningsih,
Perencanaan Struktur Beton Bertulang
Bangunan Tingkat Tinggi TIdak Simetris
Dengan Program SAP2000, Jurnal Retensi
(2018).
[10]Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi
Kalimantan Barat, 2020. Data Jumlah Atlet dan
Cabang Olahraga, KONI Kalimantan Barat,
Pontianak.
[11]Pamungkas, Anugrah, dan Erny Harianti. 2013.
Desain Pondasi Tahan Gempa. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.
[12]Peraturan Pemerintah Nomor 04/1988 Tentang
Rumah Susun.
[13]PPMB-ITB. 2011. Desain Spektra Indonesia.
Diakses pada laman:
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra
_indonesia_2011/ pada tanggal 12 Juli 2021
pukul 15.10 WIB.
[14]Riandianti, Karisha. 2015. Rumah Susun :
Dasar Hukum, Pengertian dan Macam Rumah
Susun. Diakses pada laman :
https://kriandianti.wordpress.com/2015/06/11r
umah-susun-dasar-hukum-pengertian-danmacam-rumah-susun/ pada tanggal 2 April
2021 Pukul 15.25 WIB.
[15]Setiawan, Agus. 2016. Perancangan Struktur
Beton Bertulang (Sesuai SNI 2847-2013), PT.
Erlangga, Jakarta.
[16]Sholeh, Moh Nur. 2021. Panduan Praktis
Menghitung Struktur Bangunan, Semarang.
[17]Widanarko, Aris. 2009. Belajar SAP 2000.
Diakses pada laman:
https://www.academia.edu/6823462/Belajar_S
AP2000 pada tanggal 12 April 2021 Pukul
20.59 WIB
Diterbitkan
2021-12-31
Bagian
Articles