Teknik Pembesaran Ikan Baung (Mystus Nemurus) dengan Aplikasi Probiotik Guna Mendukung Produktifitas Budidaya Ikan Lokal Ramah Lingkungan (Suistanable Aquaculture) di Unit Pembenihan dan Pendederan Ikan Air Tawar (UPPIAT) Kota Pontianak
Abstract
Kalimantan Barat mempunyai peluang dan potensi besar dalam pengembangan ikan endemik yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yang dapat dimanfaatkan pembudidaya dalam mendongkrak pendapatan dan produktifitas budidaya ikan yang terus dikembangkan. Ikan Baung merupakan salah satu ikan lokal di Sungai Kapuas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. alah satu konsep budidaya ikan ramah lingkungan adalah memanfaatkan bahan alami (bakteri) guna meningkatkan produktifitas hasil budidaya, salah satu teknologi yang paling mudah diaplikasikan dan terbukti efektif adalah budidaya ikan dengan penambahan bakteri probiotik baik penambahan melalui pakan maupun intervensi bakteri pada perairan pemeliharaan. Tujuan spesifik dari kegaitan pengabdian masyarakat terkait dengan meningkatkan kompetensi dan kemampuan masyarakat pembudidaya ikan dalam menerapkan teknologi budidaya ikan baung dengan aplikasi probiotik secara berkelanjutan dan melakukan analisis usaha yang terukur selama kegiatan budidaya pada pembudidayaan ikan di Unit Pembenihan dan Pendederan Ikan Air Tawar (UPPIAT) Kota Pontianak dan diharapakan dapat menjadi contoh bagi pembudidaya ikan lain disekitarnya. Sedangkan manfaat dari kegaitan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan aspek eknomi dan peningkatan kompetensi pembudidaya ikan dalam megaplikasikan teknologi. Kegiatan PPM ini dilakukan di Kota Pontianak selama 8 bulan, dengan masa 5 bulan pemeliharan dan pemantaan sedangkan 1 bulan terkahir dilakukan evaluasi. Dimana dalam aplikasibya pembudidaya ikan melakukan budidaya ikan baung dengan menggunakan probiotik sebagai upaya budidaya ikan yang ramah lingkungan. Kegaitan PPM secara umum dibagi menjadi tiga tahapan kegiatan yaitu persiapan mencakup FGD dan perencanaan kegiatan, Pelatihan dan penyuluhan proses pemeliharaan yang mencakup monitoring dan pendampingan hingga evaluasi kegiatan pemeliharaan. Selama kegaitan pendampingan dan proses pemelihaaraandilakukan terdapat beberapa parameter moniritong seperti laju pertumbuhan, kelangsungan hidup, Konversi pakan hingga analisis usaha hasil panen yang dilakukan pembudidaya ikan. Disamping itu terdapat beberapa paramater pengamatan teknis pendukung seperti manajemen kualitas air, manajemen pakan hingga pengelolaan kesehatan ikan. Selama evaluasi berlangsung pembudidaya ikan didampingi untuk melakukan analisis usaha yang telah dilaksnakan dari hasil kegiatan PPM ini, dari hasil pendampingan dan analisis secara komperhensif, maka didapatkan keuntungan yang signifikan dari kegiatan budidaya ikna baung dengan pemanfaatan prodibiotik ini, dimana nila keuntungan bersih yang didapat pembudidaya ikan mencapai Rp. 1.250.000/Siklus. Setelah kegiaatan PPM ini diselenggarakan, maka diharapakan trasformasi terknologi yang dilakukan oleh tim PPM dapat menjadi salah satu acuan dalam teknis pelaksanaan budidaya ikan baung dan diharapakan secara umum menjadi percontohan bagi pembudiday ikan lain agar dapat meningkatkan produktifitas melalui budidaya ikan lokal yang ramah lngkungan dan mempunyai produktifitas yang tinggi baik dari segi hasil panen maupun finanasial. Kegaitan PPM ini dilaksnakan secara periodek sesuai jadwal yang direncanakan dan diharapakna kegaitan PPM ini dapat dilanjutkan dalam bentuk trasnformasi teknologi yang lebih modern sehingga pembudidaya ikan dapat mengaplikasikan teknologi aplikatif yang lebih menguntungkan.